Man jadda wa jadda, Barangsiapa bersungguh-sungguh, maka ia akan behasil.
Gede Prama memberi ilustrasi tentang tahan banting dengan cerita tentang seruling yang indah. Menurutnya sebuah seruling indah merasakan nasib yang begitu mujur. Kemerduan suara yang dihasilkannya telah membuatnya pada posisi yang terhormat. Karenanya, tempatnya pun adalah tempat-tempat pilihan. Kalau tidak di kamar seniman, biasanya ia akan dimasukkan dalam peti yang indah. Dan setiap hari ada petugas yang membersihkannya dari debu. Seruling itu sangat dimanja, senantiasa mendapatkan perawatan khusus. Ketika sang seruling tampil bersama tuannya, teramat banyak pandangan mata yang menatapnya dengan kagum. Dan tak jarang ratusan tahun setelah kematian tuannya, seruling itu masih dihormati orang menjadi barang antik yang menarik perhatian. Tapi bagaimana sebuah seruling itu sampai pada kedudukan seperti itu, banyak yang tidak mengetahuinya.
Sebuah keberhasilan bukan serta-merta hadiah dari langit yang datang begitu saja. Sebuah keberhasilan senantiasa beriringan dengan usaha keras sebelumnya yang tak jarang harus disertai derita memilukan yang memeras air mata.
Bahkan Muhammad, sejak masih dalam kandungan sudah ditinggal oleh ayahnya, usia enam tahun ditinggal ibunya, usia delapan tahun ditinggal kakeknya, yang pada usia tersebut seharusnya merasakan kasih-sayang dari orang tua. Walapun demikian, pengalaman tersebut justru menempanya menjadi pribadi yang tahan banting, pribadi yang berdikari, pribadi yang memiliki jiwa enterpreneurship dan leadirship.
_____________enterpreneurship gaya Rasullullah Saw.